Kamis, 05 Mei 2011
Fungsi Empedu dalam Pencernaan lemak
I. Judul Praktikum : Fungsi Empedu dalam Pencernaan Lemak
II. Tujuan Praktikum : Mengetahui dan mengamati fungsi/kerja empedu
dalam pencernaan lemak.
III. Landasan Teori
Pohon empedu (biliary tree) merupakan saluran keluar untuk sekresi empedu, suatu cairan yang mengandung garam empedu (yang penting dalam membuat lemak menjadi emulsi dan dalam mempermudah penyerapan lemak dari usus), dan sejumlah senyawa yang merupakan bentuk ekskresi dari produk akhir metabolisme hemoglobin (bilirubin) dan inaktivasi obat-obatan dan hormon-hormon (Bevelander, 1988).
Lebih jauh Bevelander menjelaskan bahwa kandung empedu adalah suatu organ berongga berbentuk buah per (pear-shaped) yang menempel erat pada permukaan belakang hati.
Menurut Campbell (2004), hati melakukan berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi empedu (bile), suatu campuran zat-zat yang disimpan dalam kantung empedu sampai diperlukan. Empedu tidak mengandung enzim pencernaan, tetapi mengandung garam empedu, yang bertindak sebagai deterjen dan membantu dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Empedu juga mengandung pigmen yang merupakan hasil sampingan perusakan sel darah merah dalam hati; pigmen empedu ini dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan feses.
Hampir semua lemak dalam suatu hidangan mencapai usus halus dalam kondisi sepenuhnya belum tercerna. Hidrolisis lemak adalah permasalahan khusus, karena molekul lemak tidak larut dalam air. Garam empedu dari kantung empedu yang disekresikan ke dalam lapisan duodenum akan melapisi droplet-droplet lemak yang sangat kecil dan mencegahnya agar tidak menyatu, suatu proses yang disebut emulsifikasi. Karena droplet itu kecil, maka luas permukaan lemak yang besar menjadi terpapar ke lipase, enzim yang menghidrolisis molekul lemak.
Pada pisces terdapat kelenjar pencernaan yang berupa hepar yang terletak dalam rongga badan sebelah anterior dan mengandung vesica felea yang bersaluran menuju ke intestinum, sedangkan kelenjar pankreas tidak terpisah dari hati (Jasin, 1984).
Jasin (1984) juga menjelaskan bahwa kelenjar pencernaan yang besar pada tubuh katak adalah hepar dan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum, kecuali itu intestinum menghasilkan sekresinya sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus (zat empedu) yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystecus dahulu dan kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang berasal dari pancreas. Fungsi bilus untuk mengemulsikan zat lemak.
Fujaya (1999) menjelaskan bahwa garam empedu berperan melarutkan lemak dalam air, yakni dengan cara membuat stabil emulsi lemak yang berasal dari makanan dan bila garam empedu bergabung dengan kolestero, gliserid, dan asam lemak, maka akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus. Karena itu kekurangan cairan empedu dapat menurunkan pencernaan lemak dan kekurangan vitamin-vitamin yang hanya larut dalam lemak , seperti vitamin A, D, E, dan K.
IV. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
B. Bahan
1. Katak hijau (Rana esculenta)
2. Ikan mas (Cyprinus carpio)
3. Minyak kelapa
4. Aquades
V. Prosedur Kerja
1. Dibedah Rana esculenta, dengan hati-hati diambil empedunya
2. Dituang isi empedu ke dalam tabung reaksi yang bersih dengan menggunting sedikit permukaan kantung empedu
3. Diencerkan dengan aquades hingga volume menjadi 2 ml
4. Ditambahkan 1-2 tetes minyak kelapa, dikocok kuat-kuat
5. Dibiarkan 5-10 menit
6. Dilakukan percobaan yang sama pada tabung reaksi yang lain yang hanya diisi dengan 2 ml air dan ditetesi 1-2 tetes minyak kelapa
7. Dilakukan percobaan yang sama untuk ikan mas.
VI. Hasil Pengamatan
Gambar : Empedu Ikan mas Keterangan:
Gambar : Empedu Katak Keterangan:
VII. Analisis Data
A. Percobaan empedu ikan mas (Cyprinus carpio)
Percobaan I
Isi empedu berwarna hijau kekuningan
+
Aquades sampai 2 ml
+
2 tetes minyak kelapa
(dikocok selama 5-10 menit)
Warna berubah menjadi kuning cerah
Minyak kelapa, aquades, dan isi empedu membentuk larutan yang homogen. Air
dan minyak bercampur akibat adanya cairan empedu ikan.
Percobaan II
Aquades 2 ml
+
2 tetes minyak kelapa
(dikocok selama 5-10 menit)
Larutan terlihat keruh berwarna putih
Terlihat jelas minyak berada di permukaan atas larutan. Aquades dan minyak
kelapa tidak dapat menyatu
B. Percobaan empedu katak (Rana esculenta)
Percobaan I
Cairan empedu warna hijau tua
+
Aquades 2 ml ( 40 tetes )
+
2 tetes minyak kelapa
(dikocok selama 5 – 10 menit)
Warna menjadi kuning cerah
Menjadi larutan yang homogen.
Percobaan II
Aquades 2 ml
+
2 tetes minyak kelapa
(dikocok selama 5-10 menit)
Larutan terlihat keruh berwarna putih
Terlihat jelas minyak berada di permukaan atas larutan. Aquades dan minyak
kelapa tidak dapat menyatu
VIII. Pembahasan
Dari hasil percobaan diketahui bahwa cairan empedu ikan mas yang ditambahkan dengan 2 ml aquades dan 2 tetes minyak kelapa kemudian dikocok selama 5-10 menit, menghasilkan larutan homogen berwarna kuning cerah. Aquades dan minyak kelapa dapat menyatu berkat kehadiran cairan empedu. Garam-garam empedu yang terkandung di dalam cairan empedu berperan melarutkan minyak kelapa dalam aquades, yakni dengan cara membuat stabil emulsi lemak yang berasal dari minyak kelapa.
Pada percobaan II, 2 ml aquades yang dicampurkan dengan 2 tetes minyak kelapa kemudian dikocok selama 5-10 menit, menghasilkan larutan keruh yang berwarna putih. Tanpa kehadiran cairan empedu, minyak kelapa tidak dapat larut dalam aquades. Minyak kelapa berada di atas aquades, karena massa jenis minyak lebih kecil daripada aquades.
Hal yang sama juga terjadi pada percobaan menggunakan cairan empedu katak. Aquades yang dicampurkan dengan minyak kelapa dan diberi sejumlah cairan empedu katak kemudian dikocok selama 5-10 menit, menghasilkan larutan yang homogen. Minyak kelapa larut dalam aquades. Namun, bila pada percobaan tersebut tidak ditambahkan larutan empedu katak, maka minyak kelapa tidak dapat larut dalam aquades.
Keberadaan cairan empedu dalam saluran pencernaan hewan sangat penting. Cairan empedu membantu pencernaan semua makanan berbahan dasar lemak dan turunannya. Bila garam empedu bergabung dengan kolesterol, gliserid, dan asam lemak, maka akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus. Karena itu kekurangan cairan empedu dapat menurunkan pencernaan lemak dan kekurangan vitamin-vitamin yang hanya larut dalam lemak , seperti vitamin A, D, E, dan K.
IX. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cairan empedu yang terdapat di dalam kantung empedu berperan dalam membantu proses pencernaan lemak dalam tubuh. Garam-garam empedu membuat lemak/minyak menjadi larut dalam air sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
X. Daftar Pustaka
Bevelander, G dan Judith, A. R. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. A dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Fujaya, Y. 1999. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Jasin, M. 1984. Sistematik Hewan. Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Pertanyaan Tugas
1. Apakah yang anda lihat dari 2 percobaan tersebut?
2. Dimanakah letak empedu?
3. Apakah semua hewan mempunyai empedu?
4. Dari percobaan di atas apakah fungsi empedu yang dapat anda amati?
Jawaban
1. Dari 2 percobaan yang telah dilakukan terlihat bahwa keberadaan cairan empedu pada campuran aquades dan minyak kelapa menyebabkan minyak kelapa larut dalam aquades. Sehingga menghasilkan larutan yang homogen. Sementara bila tidak ada cairan empedu, aquades dan minyak kelapa tidak dapat menyatu.
2. Cairan empedu pada sebagian besar hewan tersimpan di dalam kantung empedu. Kantung empedu berada di bagian bawah hati (hepar).
3. Tidak semua hewan memiliki empedu. Pada saluran pencernaan burung merpati, tidak pernah ditemukan kantung empedu.
4. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa empedu berfungsi mengemulsikan lemak pada bahan makanan di dalam saluran pencernaan. Garam-garam empedu membuat lemak/minyak menjadi larut dalam air. Sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.